Senin, 18 April 2016

Dakwah Tentang Kelompok yang Mendapat Nikmat Allah

KELOMPOK YANG MENDAPAT NIKMAT
      Satu-satunya surat di dalam Al-Qur’an yang selalu bahkan yang paling banyak kita baca setiap harinya adalah Al Fatihah. Karena itu, surat ini juga disebut dengan as sab’ul matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang), yakni diulang-ulang dalam membacanya, minimal 17 kali dalam 17 rekaat shalat yang lima waktu. Pada dua ayat terakhir dari tujuh ayat al fatihah, terdapat ayat yang artinya: “Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat “ (QS 1:6-7).
      Namun yang menjadi pertanyaan kita kemudian dan perlu kita bahas dalam tulisan ini adalah: siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang telah Allah anugerahkan nikmat kepada mereka?. Untuk menemukan jawabannya, maka kita perlu merujuk kepada firman Allah di dalam surat An Nisa:69, karena di dalam ayat itu disebutkan tentang mereka yang diberi nikmat, artinya: “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin.Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (QS 4:69).
Oleh karena itu, amat penting bagi kita untuk membahas empat kelompok yang dianugerahi kenikmatan oleh Allah Swt,suatu kenikmatan yang tak ternilai harganya, bahkan tanpa kenikmatan ini,kenikmatan lainnya menjadi tak ada artinya,yakni nikmat diturunkannya agama Islam sebagai agama yang benar yang dipegang erat-erat dan diperjuangkan oleh empat kelompok ini.Empat kelompok yang dimaksud ialah:

1.NABI-NABI.
   Para Nabi adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah Swt untuk menerima wahyu dan menyebarluaskannya kepada umat manusia. Karenanya para Nabi harus besikap benar, memiliki kesungguhan dalam perjuangan dan menegakkan nilai-nilai kebenaran itu dan siap menanggung resiko dalam perjuangan menegakkan nilai-nilai kebenaran, karena itu para nabi harus kita teladani dalam kehidupan ini dan manakala kita telah merneladaninya, berarti kita telah memperoleh hidayah sebagaimana yang kita minta di dalam surat al fatihah. Para Nabi atau Rasul yang harus kita teladani itu tercermin di dalam firman Allah yang artinya:”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS 33:21).

2.SHIDDIQIN.
   Secara harfiyah, shiddiq artinya benar.Shiddiqin adalah orang yang selalu bersikap, berbicara dan bertingkah laku yang benar atau jujur.Para shiddiqin termasuk orang yang diberi nikmat oleh Allah karena dengan sikap, pembicaraan dan tingkah lakunya yang benar akan membuatnya selalu mengarah atau berorientasi pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan mengantarkannya kepada syurga, ini merupakan kenikmatan yang sangat berarti, dalam suatu hadits,Rasulullah Saw bersabda yang artinya:”Hendaklah kamu bersikap jujur, karena kejujuran itu membawa kamu kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa kamu kepada syurga” (HR. Bukhari).

3.SYUHADA.
   Syuhada adalah salah satu kelompok yang mendapat kenikmatan dari Allah Swt.Secara harfiyah,syahid artinya orang yang menyaksikan.Syuhada adalah orang-orang yang mati syahid,mereka disebut syahid karena berjuang menegakkan agama Allah hingga kematian mencapai mereka dalam perjuangan itu,mereka menjadi saksi atas kebenaran yang diperjuangkannya,karena itu mereka memperoleh kenikmatan tersendiri disebabkan kematian mereka yang begitu mulia.
   Syuhada menjadi salah satu kelompok yang memperoleh kenikmatan dari Allah karena mereka mencapai derajat yang mulia,bahkan kematiannya jangan kita anggap sebagai kematian biasa.Allah menyatakan para Syuhada hidup di sisi-Nya meskipun kebanyakan orang menganggap dia telah mati.Allah berfirman yang artinya:”Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya” (QS 2:154).

4.SHALIHIN.
    Orang yang shaleh adalah orang yang selalu berusaha mewujudkan kebaikan, baik dalam kehidupan pribadi,keluarga maupun masyarakatnya.Keshalehan dalam hidup ini merupakan tuntutan dari pengakuan kita sebagai orang-orang yang beriman.Oleh karena itu,iman harus dibuktikan dengan amal yang shaleh dan amal shaleh harus dilandasi pada iman.Ini berarti iman tidak ada artinya bila tidak dibuktikan dengan amal shaleh dan sebaik apapun amal seseorang tidak ada nilai apa-apanya di sisi Allah bila tidak dilandasi pada iman.
Apabila amal shaleh telah dilakukan oleh orang yang beriman, maka kenikmatan akan diperoleh dan dirasakannya tidak hanya di dunia ini saja seperti mendapatkan rizki yang mulia,yakni riski yang halal,tapi juga di akhirat nanti berupa ampunan dari Allah Swt yang berarti mendapatkan kebahagiaan di akhitat dengan sebab telah diampuni kesalahan-kesalahan yang dilakukannya di dunia.Salah satu ayat yang menyebutkan tentang keuntungan orang yang beramal shaleh adalah,yang artinya:”Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang shaleh, bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia” (QS 22:50).

     Oleh karena itu,petunjuk yang kita dambakan adalah petunjuk jalan hidup yang lurus, yakni yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an,dan tidak menyimpang dari ajaran-ajaran islam agar kita senantiasa diberi rahmat dan diridhoi oleh Allah SWT.Amiiin.Demikian ceramah singkat saya dan semoga bermanfaat untuk kita semua,apabila ada salah kata mohon maaf karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.Wabillahi taufik wal hidayah assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar